Fun Art Theraphy bersama LPT Delta di SMP Negeri 1 Ponjong

Fun-Art-Theraphy21 – LPT Delta

Fun Art Theraphy – Era globalisasi ini mengakibatkan masalah baru untuk remaja. Soma dan Karneli (2020) berpendapat bahwa masalah pada aspek emosional dapat berasal dari berkembangnya teknologi era digital yang membuat individu sering kali merasakan kecemasan sosial akibat dari efek negatif media sosial. Dikutip dari Liputan Universitas Gadjah Mada (2022) oleh Gloria Barus, hasil riset yang dilakukan oleh I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) menyatakan bahwa 1:3 remaja yang ada di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental yang didominasi oleh gangguan cemas sebesar 3,7%, gangguan depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), serta gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) masing-masing sebesar 0,5% sehingga perlu melakukan kegiatan preventif untuk meminimalisir peningkatan gangguan kesehatan mental pada remaja.

Fun Art therapy merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai upaya preventif mengurangi angka dari masalah kesehatan mental yang dialami oleh remaja. Art therapy adalah suatu bentuk terapi dengan menggunakan materi seni sebagai ekspresi diri dan refleksi dengan bantuan terapis yang terdiri dari dua fase utama yaitu fase pembuatan karya seni serta fase verbalisasi (Lolombuan et al., 2020). Oleh karena itu, pada tanggal 16 Februari 2024 kemarin, LPT Delta melakukan pengenalan terapi seni di SMPN 1 Ponjong.

Fun Art Theraphy, kegiatan pengenalan terapi seni yang dilakukan di SMPN 1 Ponjong memiliki tema Fun Art Teraphy, yaitu  terapi seni yang dilakukan dengan fun atau menyenangkan. Acara dibuka dengan ice breaking senam kewer. Kelas pun dipenuhi dengan tawa dan kegirangan siswa dan siswi. Kemudian setelah suasana berubah menjadi riang dan lebih rileks, dilanjutkan dengan mendengarkan penjelasan mengenai terapi seni. Setelah itu langsung praktik dengan menggambar bunga dan mewarnainya, diiringi dengan lagu-lagu yang menenangkan. Dilanjutkan dengan menuliskan kekurangan dan kelebihan masing-masing di kelopak bunga, lalu refleksi bersama. Sebelum penutupan, ada pembagian hadiah bagi yang berani maju ke depan untuk menjelaskan kesan, pesan, dan menjawab kuis. Kegiatan pun ditutup dan memiliki harapan bisa mengatasi menambah wawasan, mengurangi perilaku bermasalah, meningkatkan kebahagiaan hidup serta meningkatkan kualitas kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Lolombuan, O., Yuliandri, E., & Dianovinina, K. (2020). Art Therapy untuk Menurunkan Gejala Depresi pada Emerging Adult dengan Ketidakpuasan Tubuh. Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 94–102.

Soma, Y. M., & Karneli, Y. (2020). Penerapan Teknik Art Therapy untuk Mengurangi Kecemasan Sosial terhadap Korban Cyberbullying. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 5(2), 67. https://doi.org/10.23916/08774011