remaja sering murung, perlu ke psikolog? – Pernahkah Anda melihat anak remaja Anda tiba-tiba jadi pendiam, murung, atau mudah marah tanpa alasan yang jelas? Dulu mereka ceria, suka bercerita, dan aktif bersosialisasi. Sekarang, mereka lebih banyak mengurung diri di kamar, enggan berbicara, bahkan terlihat lesu setiap hari. Apakah ini cuma “fase” biasa atau tanda bahwa mereka membutuhkan bantuan profesional?
Memahami perubahan emosional pada remaja memang tidak mudah. Tapi, penting bagi orang tua untuk menyadari kapan perubahan itu masih tergolong wajar dan kapan sudah menjadi sinyal bahaya.
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada fase ini, hormon sedang aktif-aktifnya, kepercayaan diri sedang diuji, dan pencarian jati diri sedang berlangsung. Di sinilah banyak remaja menjadi mudah stres, mudah tersinggung, bahkan kehilangan semangat hidup. Murung menjadi salah satu ekspresi umum dari tekanan psikologis ini.
Menurut Wikipedia tentang Psikologi, psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental. Maka ketika remaja menunjukkan perubahan perilaku seperti murung terus-menerus, penting untuk mengevaluasi kondisi mentalnya.
Murung sesekali adalah hal normal. Tapi, jika murung terjadi selama lebih dari dua minggu berturut-turut, itu bisa menjadi tanda awal dari gangguan psikologis, seperti depresi ringan atau kecemasan. Tanda lainnya bisa berupa:
Menarik diri dari pergaulan
Menghindari aktivitas yang biasanya disukai
Gangguan tidur (terlalu banyak atau terlalu sedikit)
Perubahan nafsu makan drastis
Sulit berkonsentrasi
Muncul pikiran negatif yang terus-menerus
Seorang ibu pernah bercerita, anaknya yang dulu aktif bermain bola kini hanya duduk termenung di pojok kamar. “Saya pikir dia cuma capek sekolah, tapi ternyata sudah berminggu-minggu seperti itu,” katanya. Setelah dibawa ke psikolog, barulah diketahui bahwa si anak merasa tidak berharga karena sering dibandingkan dengan teman-temannya.
Stigma menjadi salah satu penyebab utama. Banyak remaja (dan orang tua) masih menganggap bahwa ke psikolog berarti “gila” atau “tidak waras”. Padahal, psikolog adalah tenaga profesional yang membantu seseorang memahami dan mengelola emosinya dengan lebih sehat. Sama seperti dokter yang menangani penyakit fisik, psikolog menangani luka di dalam pikiran.
Di sinilah pentingnya edukasi kepada remaja dan keluarga tentang kesehatan mental. Psikolog bukan tempat untuk orang “bermasalah saja”, melainkan untuk siapa pun yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya secara mental dan emosional.
Lembaga Psikologi Terapan (LPT) Delta hadir untuk membantu para remaja yang mengalami perubahan emosional seperti murung, cemas, atau stres berlebihan. Di LPT Delta, pendekatan yang digunakan adalah humanis dan ramah remaja. Artinya, para psikolog di sana tidak hanya mendengar, tetapi juga memahami cara berpikir dan perasaan remaja masa kini.
Beberapa layanan unggulan di LPT Delta antara lain:
Konseling individu untuk remaja
Terapi keluarga
Tes psikologi untuk mengetahui potensi dan hambatan emosional
Program pengembangan kepercayaan diri remaja
Semua sesi dilakukan dengan pendekatan yang hangat dan aman secara psikologis. Remaja bisa merasa didengar tanpa dihakimi, dan orang tua pun mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi anak.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi website resminya di https://psikologidelta.com. Jika ingin konsultasi langsung, hubungi Kak Sifa di nomor 089665529596. Beliau akan membantu menjadwalkan sesi sesuai kebutuhan anak dan keluarga Anda.
Sebelum memutuskan untuk membawa anak ke psikolog, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Ajak Bicara dengan Lembut
Tanyakan dengan penuh empati, bukan menghakimi. “Mama lihat kamu akhir-akhir ini lebih sering menyendiri, boleh cerita nggak apa yang kamu rasakan?”
Jangan Meremehkan Perasaannya
Hindari kalimat seperti, “Ah, itu mah biasa, Mama juga dulu begitu.” Sebaliknya, validasi perasaannya agar ia merasa dihargai.
Berikan Dukungan Nyata
Tawarkan untuk menemani jika ia ingin bicara dengan profesional. Pastikan ia tahu bahwa Anda ada untuk mendengarkan, bukan mengatur.
Perhatikan Pola Hidupnya
Kurangi paparan media sosial, ajak beraktivitas fisik bersama, dan pastikan pola tidur serta makannya teratur.
Murid SMA yang dulu aktif di OSIS, tiba-tiba jadi pemurung karena tekanan belajar dan tuntutan orang tua. Seorang remaja perempuan merasa tidak cantik karena komentar negatif di media sosial. Semua itu nyata dan bisa berdampak serius jika tidak ditangani.
Ingat, murung bukan tanda bahwa anak lemah. Justru dengan berani meminta bantuan, mereka sedang menunjukkan kekuatan luar biasa. Jangan tunggu terlalu lama. Bila Anda melihat tanda-tanda yang mencemaskan, segera cari bantuan profesional.
LPT Delta siap mendampingi Anda dan keluarga menghadapi tantangan ini. Kesehatan mental remaja hari ini adalah fondasi masa depan mereka.
Hubungi Kak Sifa: 089665529596
Kunjungi: https://psikologidelta.com
Konsultasi psikologi Depok – adalah aktivitas atau kegiatan komunikasi antara pasien dan psikolog dalam menemukan solusi terhadap masalah perasaan ataupun gangguan mental yang sedang dialami pasien di wilayah Depok. Di sisi lain konsultasi psikologi merupakan tindakan secara diagnostik dalam menilai keadaan/suasana pikiran pasien.... Selengkapnya
Apa yang Perlu Diketahui Sebelum Mengikuti Tes Kesiapan Sekolah? – Tes Kesiapan Sekolah adalah salah satu langkah awal penting yang membantu anak dan orang tua mempersiapkan diri untuk transisi menuju pendidikan formal. Lebih dari sekadar kemampuan akademik, tes ini mencakup... Selengkapnya
bіrо psіkologі Bukittinggi mеruраkаn bіrо аtаu lеmbаgа аtаu kаntоr уаng bergerak dalam bіdаng layanan jаsа рѕіkоlоgі, tеѕ рѕіkоlоgі, konѕeling, hipnoterаpi dаn ѕеbаgаіnуа di wilayah Bukittinggi. birо psikologi bаndung Mеruраkаn bіrо уаng bеrgеrаk dalam bіdаng lауаnаn jаѕа рѕіkоlоgі уаng bіаѕаnуа kоnѕеntrаѕі ... Selengkapnya
Komentar dinonaktifkan: remaja sering murung, perlu ke psikolog?
Maaf, form komentar dinonaktifkan untuk produk/artikel ini